Rabu, 26 Agustus 2009

Karier masih saja jalan di tempat? Revolusi Saja!

Sudah bertahun-tahun bekerja di tempat yang sama, tapi karier masih saja jalan di tempat. Mungkin ini waktunya melakukan revolusi karier! Mau?

---

Kalau melihat kesuksesan teman kuliah atau teman sma kamu, yang punya karier cemerlang, rasanya pekerjaan yang kamu jalani sekarang tidak ada apa-apanya. Segalanya berjalan dengan rutin, tidak ada kejadian seru yang bisa dijadikan pengalaman. Jeleknya lagi, Kamu merasa tak lagi bersemangat kerja. Bosan? Akibatnya, bukan karier yang meningkat, tetapi kinerja justru menurun. Kalau ini terjadi terus-menerus, bisa-bisa Kamu terancam PHK!

Lalu apa solusinya? Revolusi karier Kamu! Saat yang tepat melakukan revolusi adalah ketika tak ada lagi tantangan dalam pekerjaan, yang membuat Kamu jenuh luar biasa. Dengan merevolusi, energi kerja akan terisi kembali. Ternyata tidak sulit kok, membuat perubahan besar-besaran dalam waktu singkat.

1. HARUS BERANI
Jangan bayangkan seperti merombak kabinet pemerintahan. Mulailah dari hal-hal kecil, seperti mengubah kebiasaan-kebiasaan negatif. Kalau punya niat mengubah diri, Kamu harus berani. Setidaknya berani memulai “hidup” yang baru. Buatlah diri Kamu berbeda dari yang dulu dan itu membutuhkan keberanian.

2. UBAH PENAMPILAN
Cara ini cukup efektif. Untuk terlihat tampil baru, paling mudah dengan mengubah penampilan. Bila dulu Kamu berambut gondrong, tak ada salahnya sekarang berambut cepak. Lebih rapi, keren lagi! Atau mengubah cara berpakaian yang konvensional. Gunakan warna-warna cerah agar lebih bersemangat. Ikuti mode terbaru yang sesuai dengan gaya Kamu.

3. UBAH KEBIASAAN NEGATIF
Kalau dulu Kamu terkenal jago telat, mulai sekarang berusahalah datang tepat waktu. Bahkan kalau bisa lebih pagi! Mengubah satu kebiasaan, akan membawa perubahan yang sangat baik. Bisa jadi kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya pun akan turut menghilang.

4. GANTI SUASANA
Bagaimana kondisi meja kerja Kamu? Berantakan? Banyak file yang tertumpuk-tumpuk? Bahkan Kamu tak lagi bisa menemukan arsip dengan mudah. Inilah saatnya untuk merapikan semuanya. Kalau perlu, minta tambahan rak atau document keeper supaya data dapat tersimpan rapi. Perlu juga menata kembali arsip di komputer

5. PERBAIKI RELASI

Selama ini
Kamu dikenal pendiam di kantor? Tak ada salahnya menjadi lebih banyak bicara. Mulai dengan menegur lebih dulu. Menjalin relasi itu mudah, kok, dan harus. Apalagi jika pekerjaan Kamu menuntut kerjasama dengan departemen lain. Lebih baik lagi kalau bisa lebih akrab dengan atasan.

6. TUKAR TEMPAT
Kalau belum siap untuk pindah pekerjaan di perusahaan lain,
Kamu bisa minta ditugaskan ke bagian lain. Misalnya kalau dulu Kamu bekerja di belakang meja, mungkin pekerjaan lapangan akan menarik minat Kamu. Atau meminta atasan untuk melibatkan Kamu dalam proyek-proyek baru. Pasti Kamu akan menemui banyak hal baru yang menantang. Dan tentunya, menambah gairah kerja Kamu.

7. PERCAYA DIRI
Supaya bisa sukses melakukan keenam hal di atas, resep terakhir adalah percaya diri.
Kamu harus yakin bahwa Kamu mampu dan bisa menunjukkan performance yang lebih baik. Bagaimana supaya bisa percaya diri? Mulai sekarang, perbaiki citra diri Kamu, kenali kekuatan dan kelebihan diri, kembangkan potensi Kamu


Penulis : Dessy Danarti adalah manager di sebuah penerbitan nasional.

Tips Menghadapi Wawancara Kerja

Wawancara kerja merupakan suatu tahap paling menentukan dalam suatu proses recruitment, baik itu dipandang dari sudut si pencari kerja maupun dari sudut perusahaan yang akan mempekerjakan. Dari semua tahapan suatu proses seleksi, tahap inilah yang akan paling menentukan siapa kita di mata perusahaan yang akan merekrut, namun yang terlebih penting lagi adalah bahwa inilah tahap yang menentukan diterima tidaknya kita dalam suatu proses seleksi. Berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah wawancara kerja:

Persiapkanlah semua informasi yang mungkin diperlukan pada saat wawancara kerja nanti. Informasi tersebut antara lain adalah informasi alamat kantor, nomor telepon, contact person dari perusahaan yang akan mengundang Anda. Juga informasiinformasi mengenai perusahaan tersebut, baik melalui media cetak maupun Internet. Jangan ragu untuk mempelajari kembali isi Surat Lamaran yang Anda kirimkan untuk perusahaan tersebut, tentang posisi jabatan dan keahlian yang disyaratkan. Tentunya bukan hal yang menyenangkan bila pada saat wawancara Anda lupa posisi kerja yang akan Anda pilih.

Persiapankanlah diri dan mental Anda sebaik mungkin. Pada saat wawancara kerja, banyak hal tak terduga yang dapat terjadi, mulai dari pertanyaan yang diajukan maupun informasi tambahan yang diminta. Dan yang terlebih penting lagi Anda tidak akan tahu dengan siapa Anda berhadapan nanti. Oleh karena itu persiapan diri dan mental merupakan salah satu modal utama dalam meyakinkan pihak pewawancara nantinya. Jangan pernah terlihat tegang maupun kebingungan pada saat wawancara berlangsung.

Penampilan merupakan salah satu faktor utama yang mewakili citra diri Anda, oleh karenanya jangan pernah menganggap remeh penampilan, karena dari sinilah kepribadian Anda akan dinilai oleh pewawancara. Pakailah baju yang sopan, rapi dan bersih. Pilihlah baju kerja dengan warna netral, untuk wanita sebaiknya menghindari pemakaian asesoris yang terlalu berlebihan.

Jagalah sikap Anda selama wawancara berlangsung. Tunjukkanlah bahwa Anda adalah orang yang sopan namun tetap ramah dalam menjawab semua pertanyaan. Jangan bersikap sembrono selama wawancara berlangsung, seperti merokok, menelepon atau menjawab SMS selama berlangsungnya wawancara, karena hal tersebut akan membuat Anda dinilai menyepelekan perusahaan tersebut.

Ketrampilan berkomunikasi merupakan salah satu modal seorang pencari kerja dalam meningkatkan ‘nilai jual’ yang ada pada dirinya. Pada umumnya ada 2 (dua) jenis interview, yaitu dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan menggunakan bahasa asing. Interview dalam bahasa asing lazim digunakan pada proses recruitment perusahaan-perusahaan asing maupun perusahaan nasional berskala internasional. Hal ini dikarenakan dalam proses kinerja mereka yang berskala internasional, penggunaan bahasa asing merupakan hal yang mutlak karena mereka akan banyak berhubungan dengan orang-orang asing. Karena dari kesesuaian bahasa ini nantinya diharapkan akan tercipta kinerja yang baik dalam perusahaan asing tersebut. Adapun bahasa asing yang paling lazim dipergunakan dalam proses interview adalah Bahasa Inggris, disusul dengan berbagai bahasa asing yang lain seperti Mandarin, Jepang, Perancis, Jerman, dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan dari tiap perusahaan.

Bawalah segala persyaratan kerja yang dibutuhkan, seperti CV, pas photo, copy KTP dan persyaratan lain yang telah ditentukan. Jangan ragu pula untuk membawa materi-materi pendukung, seperti data perusahaan, buku pendukung keahlian yang diperlukan, dsb.

Hal terakhir yang paling penting untuk Anda lakukan sebelum wawancara kerja adalah berdoa. Berdoalah sebelum berangkat, karena hal tersebut akan banyak membantu Anda dalam menenangkan diri selama proses wawancara berlangsung nantinya. (dna)


mengenai waktu dilangsungkannya wawancara serta ruangan tempat dilangsungkannya wawancara. Sedapat mungkin galilah

Side Job : YA atau TIDAK?

Memiliki kerja sampingan? Boleh-boleh saja, asal tahu rambu-rambu dari perusahaan. Jangan sampai karena punya side job, pekerjaan utama Anda jadi terlantar.

Rasanya sudah biasa kalau karyawan banyak yang melirik kerja sampingan. Tingginya biaya hidup memaksa mereka memutar otak mencari penghasilan tambahan. Menghemat saja tidak cukup. Hanya mengandalkan gaji? Mungkin kebutuhan harian bisa tertutup. Tetapi, ada kebutuhan finansial lain yang juga harus dipikirkan. Semisal tabungan untuk pendidikan anak, investasi, kredit rumah, termasuk simpanan jika membutuhkan dana segar sewaktu-waktu. Ini semua jarang terpenuhi seratus persen dari gaji.

Namun, tak semua perusahaan mengijinkan karyawannya memiliki side job. Alasannya jelas, supaya konsentrasi bekerja tidak terganggu. Karena itu, sebelum Anda memutuskan mengambil side job, ada baiknya menyimak beberapa rambu berikut.

1. KEBIJAKAN PERUSAHAAN
Coba cari informasi mengenai kebijakan perusahaan di tempat Anda bekerja. Bisa bertanya pada personalia, atau kalau sungkan – koreklah informasi dari rekan kerja yang senior. Siapa tahu, masih ada celah yang bisa Anda tembus. Ada perusahaan tertentu yang melarang sama sekali karyawannya berjualan di lingkungan kantor. Nah, kalau sedari awal Anda tahu, sebaiknya tidak dilanggar. Carilah alternatif side job yang lain. Yang pasti, perusahaan manapun tidak akan membiarkan karyawannya punya side job di bidang yang sama persis dengan pekerjaan utamanya.

2. TETAPKAN TUJUAN
Ada banyak tujuan orang melakukan side job. Yang terbanyak adalah demi tujuan finansial. Tetapi ada juga yang sekedar memanfaatkan waktu luang, mengembangkan hobi atau mencari relasi. Nah, sebelum Anda memutuskan melakuan side job, pastikan dulu tujuan yang akan Anda raih. Dengan demikian, side job ini tidak akan mengganggu konsentrasi Anda pada pekerjaan utama.

3. PILIHLAH PEKERJAAN YANG TETAP
Begitu Anda sudah menetapkan tujuan, maka side job yang sesuai sudah tergambar di depan mata. Ini agar kita bisa memilih side job yang tepat dan sesuai tujuan. Misal jika Anda ingin mencari relasi, mungkin karier di MLM bisa Anda jalani. Atau bila memang mencari penghasilan yang besar, maka tawaran sebagai pemain band di cafe tentunya tidak Anda tolak. Yang penting diingat, pemilihan side job ini tidak kontraproduktif dengan pekerjaan utama. Lebih baik bila bisa saling mendukung. Misalnya pekerjaan utama sebagai editor, dan memilih side job sebagai ghostwriter.

4. PRIORITAS PEKERJAAN
Jangan lupa, side job adalah kegiatan di luar pekerjaan utama. Jangan sampai karena asyik mengerjakan side job – karena kebetulan pas banget dengan hobi – maka pekerjaan utama jadi tertinggal. Apalagi bila suatu saat ada benturan waktu dengan jam kerja resmi Anda. Misalnya, sebagai reporter freelance, Anda ditugaskan meliput suatu event selama beberapa hari, di luar kota lagi! Hal-hal seperti inilah yang menghasruskan kita membuat prioritas kerja. Mana kegiatan yang harus didahulukan, sehingga keduanya dapat berjalan dengan baik. Pandai-pandailah membagi waktu dalam pengerjaan tugas.

5. EVALUASI KERJA
Katakanlah Anda sudah memilih side job, bahkan sudah menjalaninya. Evaluasilah, bagaimana peta pekerjaan Anda sekarang. Apakah tujuan Anda memang tercapai atau tidak. Jangan-jangan, adanya side job ini membuat hidup Anda 'berantakan'. Tidak punya waktu lagi untuk beristrirahat atau bersosialisasi. Yang lebih buruk lagi, ternyata side job ini tidak memberi kontribusi positif seperti yang diharapkan. Sudan menyita waktu, tenaga, biaya, tetapi untungnya tidak sepadan. Kurang istrirahat dan kecapekan justru membuat Anda sakit dan tidak bisa melakukan pekerjaan utama Anda. Jadi rugi, kan?

Mungkin 5 langkah di atas bisa menjadi pertimbangan Anda, sebelum memutuskan menjalani side job. Bila Anda sudah melakukannya, kiat di atas bisa dijadikan bahan refleksi, supaya Anda tetap profesional di bidang yang Anda geluti.

Salam Sukses,
Dessy Danarti*




*Dessy Danarti adalah seorang manajer pada sebuah penerbitan swasta nasional. Di sela-sela kesibukannya mengurusi buku dan penulis-penulis, ia juga menulis buku.

Jadi Pemimpin di Usia Muda

foto berita artikel Muda, energik, punya kedudukan tinggi dan tentunya berpenghasilan besar. Mungkin itu impian banyak orang saat melamar kerja. Bukan tidak mungkin, karena, saat ini semakin banyak saja pimpinan perusahaan ternama masih muda usia. Tapi tentunya, mereka bisa mencapai level tersebut karena memiliki kualitas tertentu. Nah, bagaimana bisa mencapainya? Beberapa tips berikut bisa Anda terapkan agar impian Anda terwujud.


KERJA SAAT KULIAH
Kalau berambisi jadi pimpinan di usia yang relatif muda, salah satunya dengan merintis karier sejak dini. Tidak ada salahnya selagi masih kuliah, sudah nyambi bekerja di suatu perusahaan. Cari pengalaman kerja sebanyak-banyaknya. Untuk itu, cobalah magang di beberapa perusahaan. Atau bisa juga dengan aktif di organisasi. Jadi, begitu lulus, Anda sudah punya bayangan tentang dunia kerja.
Hasil suatu penelitian juga menunjukkan, bahwa fresh graduate tanpa pengalaman kerja atau tanpa pengalaman berorganisasi, agak sulit beradaptasi dengan ritme pekerjaan. Mereka biasanya sangat idealis dan kurang bisa memberikan solusi yang tepat dan realistis.
Hanya saja, perlu diperhatikan, tetaplah fokus pada kuliah. Jangan sampai gara-gara asyik bekerja, Anda jadi lupa menyelesaikan studi. Sayang kan, kalau tinggal selangkah lagi gelar gagal sampai di tangan. Jangan lupa, level pendidikan juga turut diperhitungkan saat dipromosikan jadi pimpinan.

KEEP LEARNING
Segala sesuatu akan terus berkembang. Termasuk pekerjaan. Kalau sebagai karyawan kita tidak mau mengembangkan diri, bisa-bisa karier kita jalan di tempat. Untuk bisa maju kita harus bisa mengikuti perkembangan teknologi atau ilmu pengetahuan terbaru. Ilmu manajemen pun selalu berubah. Belum lagi jika perusahaan Anda bergerak di bidang yang inovatif, seperti teknologi informasi, pertelevisian, broadcasting, desain produk dan sebagainya. Anda harus siap untuk terus-menerus belajar dan menerima ilmu-ilmu baru yang berkaitan dengan pekerjaan.

BE A FAST LEARNER
Selain harus selalu mempelajari hal-hal baru, kita juga dituntut untuk bisa belajar secara cepat. Artinya, saat mengadaptasi pengetahuan baru, kita bisa cepat mengerti dan mengaplikasikannya dalam pekerjaan. Seringkali, yang membuat karyawan sulit berkembang adalah karena kemampuannya menyesuaikan diri dengan perubahan sangat lambat. Juga ia tidak mampu menyerap pengetahuan baru dengan cepat.
Nah, sebagai calon pemimpin, Anda sebaiknya mempersiapkan diri dengan selalu meng-upgrade diri sendiri dengan cepat. Jadi, seandainya bos Anda memberi proyek baru, segeralah cari informasi dan pelajari semua hal berkaitan dengan proyek tersebut. Anda akan terlihat profesional dan kreatif.

foto berita artikel ASAH KETERAMPILAN KOMUNIKASI
Jangan anggap remeh skill yang satu ini, Meskipun Anda lebih sering bekerja di belakang meja, tetapi komunikasi harus tetap jalan terus. Tidak perlu muluk untuk bisa berakrab ria dengan atasan. Kembangkan dulu komunikasi antar rekan kerja satu departemen, lalu meluas ke departemen lain. Siapa tahu dari jalur komunikasi yang kita bangun, kita bisa memperoleh dukungan dari rekan-rekan kerja.
Orang yang sulit berkomunikasi sering dinilai negatif oleh atasan. Jangan-jangan punya gangguan jiwa, atau penyakit serius lainnya. Jangan sampai deh!

WORK SMART NOT HARD
Jangan cuma bekerja keras sampai terus-menerus lembur tanpa istirahat. Seorang manajer yang hebat bukanlah orang yang selalu pulang malam. Tapi karena ia mampu mendelegasikan tugas dengan baik. Memang, salah satu kualitas yang dicari dari pemimpin adalah kemauan bekerja keras. Tetapi, patut dicatat, kerja keras ini harus disertai kerja cerdas. Maksudnya, bisa mencari solusi-solusi kreatif dari permasalahan yang ada. Misalnya, bagaimana bisa memanage waktu kita dengan baik agar tidak terjadi penumpukan tugas, bagaimana menyelesaikan keluhan pelanggan, dan sebagainya. Dengan bekerja cerdas, hasil kerja yang dicapai akan lebih baik. Dan pastinya, promosi akan lebih cepat sampai ke meja kita.

Jadi, sudah siapkah Anda melangkah dalam karier?